Belakangan ini roti sudah tidak asing
lagi dimasyarakat Indonesia, ada juga isu yang mengatakan bahwa roti sudah
layak menggantikan nasi sebagai makanan pokok di nusantara. Roti juga sekarang
sudah banyak dan mudah untuk ditemukan, mulai dari roti keliling yang bisa
ditemukan oleh ibu rumah tangga pada umumnnya, hingga roti manis dan roti basah
yang biasanya menjadi jajanan atau bekal “si kecil” di sekolah. Hal ini
tentunya menjadi hal lumrah dikalangan masyarakat sehingga lambat laun bukannya
tidak mungkin akan datang masa dimana roti akan menjadi makanan pokok masyarakat
nusantara.
Dilihat dari perbandingan kadar gizi yang
terdapat dalam roti dan nasi. Roti memiliki kelebihan dalam beberapa aspek. Roti
memiliki kadar protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, dan
vitamin B1 yang lebih tinggi daripada beras. Dimana beras hanya mempunyai
kelebihan dalam kandungan kadar air yang terdapat di dalamnya saja. Tetapi kita
tidak bisa meninggalkan kebiasaan yang sudah melekat erat yang bahkan sudah
menjadi kebudayaan dimana masyarakat nusantara tidak bisa menggantikan nasi sebagai
makanan pokok masyarakat Indonesia. Bahkan bagi kebiasaan orang Indonesia dimana
seseorang yang mengkonsumsi makanan selain nasi tidak bisa dikategorikan
sebagai salah satu “waktu makan” dalam tiga kali seharinya.
Dan apabila perubahan makanan pokok
dari nasi menjadi roti apakah semudah itu? Mungkin terdapat keuntungan yang
sangat jelas dari segi pemenuhan gizi masyarakat, walau itu hanya bagi rakyat
tingkat menengah keatas. Tetapi lebih dari itu, ada fakta bahwa pemerintah masih
mengimpor semua kebutuhan gandum Indonesia. Padahal banyak wilayah Indonesia yang
memenuhi syarat akan penanaman gandum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar