Minggu, 01 April 2012

Kebiasaan bangun pagi apakah berpengaruh buruk bagi kesehatan?

Seperti yang kita ketahui kebiasaan bangun pagi sangat dianjurkan bagi setiap orang. Bahkan kebiasaan ini sudah mulai diterapkan oleh orang tua kita sejak kecil. Selain dari itu banyak fakta ilmiah yang menguatkan kebenaran dari pernyataan tersebut. Tetapi biasanya kita tidak akan tahan dengan godaan membayangkan empuknya bantal dan menambah porsi tidur walaupun hanya 30 menit. Menurut penilitian dijepang (kiyoto), melalui 3017 responden dengan jarak usia 23 sampai 90 tahun. Kemungkinan orang yang bangun pagi memiliki resiko menderita penyakit jantung. Tetapi dari responden lain yang bangun pagi juga memiliki tingkat kesempatan hidup lebih lama.
Penilitian lain berasal dari Jerman, Dr. Alexander Bruce yang menemukan bahwa kadar gas ozon yang mengandung oksigen mencapai puncaknya diwaktu subuh dan perlahan menipis hingga matahari terbit. Gas ozon  ini mampu meningkatkan kekebalan tubuh, memperlancar peredaraan darah dan mencegah kerusakan pada paru-paru.
Selain hal diatas, terdapat keistimewaan lain karena bangun pagi. Pada pagi hari juga diproduksi hormon yang penting dan berguna untuk memperbaiki kualitas dan daya guna otak. Hormone ini meningkatkan pengantaran asam amino dari darah ke otak yang membuat sel-sel syaraf menyimpan memori permanen. Dan kebanyakan hormon pertumbuhan diproduksi saat tidur sebelum tengah malam.Bagi wanita yang peduli  akan kullit wajahnya, bangun pagi sangat dianjurkan. Karena jika  bangun kesiangan dapat menyebabkan wajah menjadi keriput dan dahi menjadi berkerut karena tubuh kekurangan hormon cortisol yang membantu menghadapi penyebab stress (stressor) pada pagi hari.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar