Senin, 02 April 2012

Luka memar setelah infus berbahayakah?

Bagi pembaca yang mungkin pernah mengalami opname di rumah sakit ataupun melakukan donor darah atau melakukan kontak langsung dengan jarum suntik (IV) mungkin pernah mengalami hal seperti ini. Ya, IV atau yang lebih dikenal dengan Intravenous dalam bahasa kesehatannya, Intravenous berarti “di dalam pembuluh darah”. Jadi bukannya tidak mungkin apabila ada benda asing dari luar tubuh yang menyebabkan hal yang bahaya bukan?
Hal yang paling biasa terjadi adalah pecahnya pembuluh darah atau “hematom”, ini disebakan karena jarum masuk terlalu dalam yang malah membuat pembuluh darah pecah dan menyebabkan memar pada daerah disekitar luka tersebut. Ternyata memar bukan satu-satunya akbiat dari luka ini. Tetapi juga adanya kemungkinan untuk terkena infeksi apabila tidak ditangani dengan benar. Gejala terburuk yang mungkin terjadi dari infeksi karena luka jarum suntik ini adalah penderita akan mengidap demam.
Jika anda mengalami hal tersebut jangan panik, karena anda bisa mencegahnya hanya dengan obat-obatan yang dijual banyak di pasaran, yaitu:
-          -Handuk +air hangat (untuk mengompres)
-          -Betadin
-          -Antibiotic
-          -Penghilang rasa sakit (amoxicillin)
-          -Obat penurun panas
Apabila sudah mengalami luka memarnya, hal pertama yang harus anda lakukan adalah mengkompresnya dengan air hangat hingga bengkaknya agak mereda dan berikan obat merah atau betadin pada tempat luka luka tidak mengalami infeksi. Untuk lebih yakin lagi agar anda tidak mengalami infeksi, dianjurkan untuk meminum antibiotic untuk mengurangi perkembangan bakteri yang sudah masuk dalam tubuh dan meminum penghilang rasa sakit unutk mengurangi rasa sakit pada memar dan gejala yang ditimbulkannya. Dan juga apabila anda sudah merasa kurang enak badan maka dianjurkan untuk meminum obat penurun panas (hal ini disarankan dilakukan bahkan sebelum gejala timbul).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar